Prediksi Toyota Indonesia untuk 2016

Toyota Astra Motor

Toyota Astra Motor (TAM) sebagai pemimpin pasar menimang ada faktor positif dan negatif yang bakal memengaruhi performa tahun depan. Direktur Pemasaran TAM Rahmat Samulo di Bali, memaparkan penghambat dinilai dari sektor komodias, minyak, dan tambang yang belum membaik serta nilai tukar rupiah belum stabil.

Eksistensi Indonesia sebagai pasar mobil “1 juta unit” terancam karena ragam situasi nasional. Dari berbagai prediksi berbagai pengamat otomotif, tahun ini penjualan berkisar 950.000 unit hingga 1.050.000 unit, sedangkan tahun depan masih abu-abu.

Penguat penjualan nasional dipandang dari inisiatif pemerintah. Misalnya soal pembangunan infrastruktur dan kebijakan terkait ekonomi, kata Samulo.

“Kan itu ada negatif dan positifnya, jadi kira-kira tahun depan hampir sama seperti tahun ini. Kalaupun meningkat, sedikit. Perkiraan saya sendiri, tahun depan 1.000.000–1.050.000 unit,” terang Samulo.

Tahun ini dipandang dari pangsa pasar, Toyota mulai tergerus perlahan. Meski begitu, diperkirakan tetap bisa mempertahankan pangsa pasar di atas 30 persen dan meneruskan dominasi sebagai merek terlaris di Indonesia.

Samulo menerangkan, Toyota pada 2015 bisa mendapat pangsa pasar 31 persen–32 persen. Pada 2016, Toyota sudah bersiap menelurkan banyak model baru dan siap mengantisipasi tantangan.

Samulo tidak mau mengungkap apa model tambahan tersebut. Namun, dari informasi yang beredar sebelumnya, TAM mau memasarkan MPV 7-penumpang Sienta. Bukan hanya itu, Sienta juga bakal diproduksi di dalam negeri oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia di Karawang.

“Kita ingin lebih mempertahankan pangsa pasar tahun depan, ada produk baru Avanza dan Innova. Mudah-mudahan bisa naik sedikit karena ada beberapa model baru sebagai tambahan. Dipandang dari awal tahun sampai akhir selalu berubah-ubah, lebih baik kita patok pangsa pasar,” jelas Samulo.