
Banyak orang sabar di Jepang. Mereka rela antre dalam barisan untuk naik kereta atau sekadar naik eskalator. Mereka berdiri dalam barisan rapi menunggu giliran. Tak ada desak-desakan atau rebutan ingin lebih dahulu.
Seperti saat detikcom bersama rombongan PT Kereta Commuter Line Jabodetabek (KCJ) mengunjungi Jepang melihat gerbong layak pakai yang dibeli dari Jepang dan akan digunakan di Indonesia, Senin (8/12/2015).
Ketika menggunakan moda kereta, penumpang di Jepang antre dalam garis biru. Di setiap peron memang ada garis biru sepanjang satu meter. Di garis itu nanti tepat pintu-pintu kereta berhenti.
Tak ada petugas yang mengawasi, semua sadar harus antre. Apabila ada satu dua penumpang yang tak antre, tatapan-tatapan penumpang lain akan datang 'menyerang'.
Budaya antre ini sepertinya sudah menjadi keseharian. Tak hanya di kereta, saat naik eskalator pun demikian.
Pengguna eskalator berbaris rapi. Semua berada di sebelah kiri. Di sebelah kanan dikosongkan untuk yang ingin jalan cepat di eskalator.
Jadi bila ingin santai berdiri manis di eskalator gunakan sebelah kiri, sebelah kanan dipersilakan bagi yang ingin buru-buru jalan cepat di eskalator.
Budaya antre ini tak dibangun semalam di Jepang, menurut Horas seorang warga Indonesia yang lama tinggal di Jepang, sejak kecil di sekolah murid-murid diajarkan sejak dini tentang antre.
"Orang Jepang memang orang yang sabar. Mereka bahkan mau menunggu satu atau dua jam untuk makan di restoran atau menunggu sabar kalau kereta ada gangguan," tutup Horas yang beristri orang Jepang ini.
0 comments:
Post a Comment